Monday, November 22, 2010

Memelihara rasa nasionalisme di kalangan remaja (pidato saya untuk tugas BI :P)

Salam sejahtera,

selamat pagi yang terhormat bapak kepala sekolah, bapak dan ibu guru sekalian, serta rekan-rekan siswa siswi SMA Kristen Satya Wacana yang saya kasihi. sebelumnya saya ingin memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang karena berkat perlindungannya kita masih bisa berkumpul di tempat ini bersama-sama saat ini.

pada kesempatan kali ini saya secara pribadi ingin membagikan sebuah pemikiran dari saya mengenai nasionalisme di kalangan pemuda dan pemudi Indonesia dengan saudara sekalian. 65 tahun yang lalu, kita ingat bahwa para pendahulu kita yang namanya harum sebagai pahlawan, akhirnya berhasil menyelesaikan sebuah perjuangan keringat, air mata dan darah dengan memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia. dengan demikian, kepemilikan absolut dari tanah nusantara, dari sabang sampai merauke, adalah murni milik kita. puluhan tahun telah berlalu, bisa kita lihat dan cermati dengan mata kita sendiri, ke mana sebenarnya arah negeri ini? tongkat kepemimpinan negara telah secara berkala dilanjutkan ke tokoh lain, tapi tetap saja negara kita mengalami sebuah stagnasi yang masif... dimana kita tidak bisa berkembang seperti seharusnya.

bangsa kita ini dikaruniai Tuhan berbagai macam hal yang mungkin saja membuat bangsa lain hanya bisa iri. alam yang indah, laut yang luas, iklim yang hangat, budaya yang amat sangat beragam, serta penduduk yang memiliki keramahan khas timur. tetapi sayang seribu sayang, di tengah keunggulan bangsa kita yang berlimpah itu tetap saja ada satu cacat: MORAL! kita harus secara jujur mengakui bahwa mental dan moral bangsa ini belum tertempa dengan baik. contohnya bisa kita lihat dengan fakta bahwa Indonesia adalah negara terkorup kedua di dunia. dan ini bukan merupakan sebuah prestasi yang layak disyukuri saya kira.

daripada menyalahkan keadaan ini, lebih baik kita melangkah maju dengan mencari akar permasalahannya. dengan menemukan asal muasal mengapa orang-orang kita yang diberi tanggung jawab lebih mlah menyalahgunakan kekuasaannya dan tega menggerogoti modal bagi pembangunan bangsa ini. menurut saya jika mereka sampai hati melakukan itu berrati mereka sedang duduk di kursi pemerintahan yang nyaman itu tanpa disertai rasa cinta terhadap tanah air. ya, mereka melupakan nasionalisme mereka demi kepentingan pribadi.

lalu, bagaimana dengan kita, generasi amsa depan harapan bangsa? karena pengaruh era globalisasi, budaya luar pun dengan cepat masuk ke negara kita. budaya luar yang merajalela pun mendominasi dan semakin memojokkan budaya kita sendiri. tanpa disadari, kita telah melupakan nilai-nilai tradisi dan budaya orisinil milik kita sendiri. sehingga, di tengah euforia kita terhadap kerennya gaya hidup modern ala barat, bangsa tetangga pun bahkan sampai bisa mengakui budaya kita sebagai budayanya. kita telah kecolongan saudara-saudara. setelah kita dengan sukses kemalingan, kita hanya bisa mencak-mencak, dan baru saja kita diingatkan tentang nasionalisme kita. jadi, pertanyaannya, apakah nasionalisme kita harus dibangkitkan melalui cara seperti ini? apa tidak ada cara yang lebih nyaman?

keanekaragaman budaya pun tidak kita pahami esensinya. perbedaan kultur dan kebiasaan malah dijadikan penyebab permusuhan. dimana-mana terjadi kerusuhan berbau rasis yang mana benar-benar memprihatinkan. saudara-saudara, saling menghormati adalah modal utama untuk membina sebuah persatuan yang solid. sebaliknya, tak adanya rasa saling hormat adalah alasan utama dari perpecahan.

rekan-rekan semua, generasi kita adalah harapan bagi indonesia untuk maju. adalah tanggung ajwab kita untuk membangun kembali bangsa ini dari puing-puing impian pendahulu yang tercecah. untuk itu, kita perlu melek mata untuk melihat keadaan bangsa ini sekarang. dan kita tidak bisa lagi bersikap acuh tak acuh. selain itu, yang lebih penting, kita harus memiliki rasa nasionalisme, yang mana perasaan itu amat sangat fluktuatif pada hati kita. terkadang tinggi, terkadang rendah. terkadang kental, terkadang encer. kita seharusnya menjaga rasa cinta kita terhadap negara agar tetap konsisten.

agar kita bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air, pertama kita harus mengtahui perjuangan pahlawan bangsa kita. kita harus mengerti dan menghayati apa saja perjuangan dan yang diperjuangkan oleh para pahlawan di masa lalu. kita harus menghormati jasa para pahlawan yang mengabdikan hidupnya bagi orang lain, bagi tanah tumpah darah Indonesia. sehingga dengan menghayati perjuangan mereka, tekad kita untuk melanjutkan jerih payah mereka bisa terbentuk dan tertempa.

kedua, kita harus mengenali bangsa kita, serta budaya-budaya yang terkandung di dalamnya. bila kita mengenali budaya suku selain budaya lokal kita, akan tumbuh rasa hormat dan rasa saling memiliki budaya satu sama lain di bawah atap bangsa Indonesia. sehingga ketika rasa cinta kita terhadap budaya telah terpelihara, kita tidak perlu khawatir budaya kita akan punah ditelan masa. kita harus mencintai keanekearagaman.

setelah kita bisa melakukan 2 hal diatas, rasa cinta kita terhadap bangsa ini akan tumbuh. witing tresno jalaran seko kulino. semakin kita mengeksplorasi, rasa cinta kita pun akan bertambah besar. mari kita tumbuhkan dan pelihara nasionalisme kita untuk membangun Indonesia nanti!

pada akhirnya, sekian pidato dari saya. jika ada salah akta maupun kekurangan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

No comments:

Post a Comment